Posts filed under ‘Catatan’

Lapkeu. Spirit Kita Juni-Agustus 2014

Salam,

 

Terimakasih untuk seluruh sahabat spirit, yang telah mendukung kami menyekolahkan anak-anak kurang mampu. Semoga berkah milik kita semua. Amien.   Berikut Laporan Keuangan Spirit Kita dari 21 Juni – 29 Agustus 2014

LAPORAN KEUANGAN

SPIRIT KITA

21 Juni – 29 Agustus 2014

Rp

 

(lebih…)

September 7, 2014 at 6:38 pm 1 komentar

Asisten Rumah Tangga

LIBURAN tiba. Bukan anak-anak sekolah saja yang gembira, ibu-ibu seperti saya juga gembira. Setiap pagi bisa lebih santai sedikit. Bangun siang sedikit boleh, masak siang sedikit boleh, nggak masak juga boleh. Di warung makan sudah tersedia berbagai masakan, kita tinggal memilih yang kita suka. (lebih…)

Desember 29, 2011 at 6:34 am Tinggalkan komentar

Uban dan Keriput

MINGGU pagi lalu saya gamang untuk ikut senam bersama dengan tetangga di lapangan bulu tangkis di blok sebelah. Sehari sebelumnya saya sudah bersemangat untuk mengikutinya, tetapi kondisi tubuh nggak memungkinkan. Badan satu ini terasa dipukuli orang se RT. Ups. Nggak gitu kali yaa.
(lebih…)

Desember 16, 2011 at 1:40 pm Tinggalkan komentar

Ranah Pribadi di FB

SEJAK kenal facebook atau FB, tiada hari tanpa nulis status. Tak terkecuali saya. Tak jarang saya suka melihat-lihat status teman saya. Ada banyak tema dijadikan status, dari tema pendidikan, geliat politik terkini sampai seluk beluk dapur.
(lebih…)

Desember 7, 2011 at 2:38 pm 3 komentar

Seni dan Olahraga

AKHIR-akhir ini perhatian kita tertuju pada pesta Sea Games yang dibuka dengan perayaan sangat megah, saking megahnya mampu memunggungi realitas sosial kita. Saya menautkan kening. Tak perlu jauh untuk menemukan kaum dhuafa. Tak jauh dari tempat saya tinggal kegetiran begitu nyata. Anak-anak terhenti langkahnya untuk sekolah, karena ketiadaan biaya.
(lebih…)

November 21, 2011 at 1:23 pm 2 komentar

Qurban dengan uang, mengapa tidak?

PAGI. Aku ke ruang depan begitu terdengar salam. Mbak In dengan kantung kresek hitam berdiri di depanku, begitu pintu terbuka.
“Jeng mau daging yaa…” Aku menautkan kening. Kemarin sore kurang lebih sekilo daging yang diberi pak RT saja belum dimasak. Aku persilahkan mbak In duduk. Ia menuju ke kursi sambil mengeluh bingung. Daging 4 kg yang ia dapat dari masjid, sekolah anaknya, dan kantor suami itu mau diapakan.
Pasalnya ia merasa tak berhak mendapatkan daging qurban.
“Saya sudah masak Jeng. Untuk apa daging ini.” Aku diam lalu duduk di samping mbak In dengan meja perantaranya. Suasana hening sejenak.
(lebih…)

November 10, 2011 at 5:49 am 1 komentar

Meneladani Sahabat Rasul

ISLAM, kristen dan Yahudi merupakan agama wahyu yang turun dari langit melalui nabi dan rasul yang diutus Tuhan, sebagai penerang umat manusia. Tuhan perlu mengutus seorang nabi dan rasul agar manusia bisa mengenal hakikat dirinya sendiri, dan mengenal Tuhan. Dengan memiliki keyakinan yang bermuara pada keesaan Allah, manusia bisa melangsungkan kehidupan yang berbudaya dan beradab.

Dari sekian agama wahyu di atas, hanya Islamlah agama yang diridhai Allah S.W.T, seperti yang termaktub dalam Q.S Al- Maidah 5:3). Jika saja manusia di muka bumi ini menghayati benar ajaran-ajaran Islam yang mulia, terutama para pemimpin niscaya keberkahan dan kemuliaan terwujud. Karena pada pemimpinlah nasib sebuah negeri ditentukan.
(lebih…)

Agustus 1, 2011 at 3:55 pm Tinggalkan komentar

Binar Bola Mata Mbak In

LAMA tak bertemu Mbak In bikin aku kangen. Akhir-akhir ini mbak In disibukkan oleh usahanya membuka perpustakaan di berbagai tempat. Mbak In memang gemar membaca dan selalu berusaha menularkan kegemarannya kepada orang lain, terutama anak-anak usia sekolah. Dari taman kanak-kanak hingga SMU.
Saya dengar perpustakaan yang hendak ia buka ada di kawasan orang-orang yang kurang beruntung. Mbak In tak sayang mengeluarkan dana untuk pembangunan perpustakaan, isi juga sarana perpustakaan lainnya. Dia akan menemukan kebahagiaan tak ternilai jika perpustakaannya ramai dikunjungi anak-anak kurang mampu.
“Rasanya surga ada dalam genggamanku Jeng, kalau lihat anak-anak itu membaca di perpustakaan. Wajah mereka Jeng, meneduhkan.” Begitu ujar Mbak In suatu ketika. (lebih…)

Juli 12, 2011 at 4:50 am Tinggalkan komentar

Spirit Kita

MEMILIKI sebuah lembaga yang berkonsentrasi di bidang pendidikan adalah mimpi lama. Lama aku mencari teman yang mampu menerjemahkan keinginanku. Hingga facebook menemukan aku dengan Veronika YAnik.

Bermula dari obrolan sangat ringan, entah mengapa aku sampaikan saja ide kadaluarsa itu. Keinginanku bersambut. Mba Vero, begitu aku memanggilnya menyambut keinginanku. Kami ingin membuat sebuah komunitas yang para anggotanya bersedia menyisihkan sebagian rezekinya untuk membantu anak-anak kita masuk sekolah. Akhirnya disepakati nama Spirit Kita. Semula kami ingin menggunakan nama Spirit Indonesia, tetapi sudah ada yang memakainya. (lebih…)

Mei 11, 2011 at 1:27 pm 2 komentar

Ayo Menulis

Dianing Widya, Novelis

PAGI itu, setelah kesibukan di rumah sejenak reda, saya meraih sebuah koran yang tergeletak di meja – yang belum sempat saya sentuh sejak diantar loper sekitar pukul enam pagi tadi. Saya memang bangun agak siang. Masih tersisa kelelahan sehabis liburan ke Yogyakarta, saya istirahat sejenak sambil menunggu asisten rumah tangga datang. Bagi anak-anak, ini hari pertama masuk sekolah setelah liburan.

(lebih…)

April 3, 2011 at 12:38 pm 1 komentar

Indahnya Berbagi

SEMULA dari cerita suami, yang baru pulang dari tetangga. Waktu itu tengah mengurus pemasangan jaringan internet bersama. Abang, begitu saya memanggil suami yang memang berasal dari pulau paling ujung Sumatera, bercerita kalau ada anak didiknya Ibu Faruq yang tak bisa membeli buku tulis.

Untuk memenuhi kebutuhan itu, orangtua si anak mengumpulkan kertas-kertas dari sisa buku-buku. Kumpulan kertas itu kemudian dijilid sendiri dengan merekatkannya dengan lakban. Saya tak kuasa mendengar cerita itu. Memang kampung sebelah perumahan tempat saya tinggal taraf hidupnya masih menyedihkan.
(lebih…)

Maret 3, 2011 at 11:01 am 2 komentar

Ayo Menulis

Dianing Widya, Novelis

PAGI itu, setelah kesibukan di rumah sejenak reda, saya meraih sebuah koran yang tergeletak di meja – yang belum sempat saya sentuh sejak diantar loper sekitar pukul enam pagi tadi. Saya memang bangun agak siang. Masih tersisa kelelahan sehabis liburan ke Yogyakarta, saya istirahat sejenak sambil menunggu asisten rumah tangga datang. Bagi anak-anak, ini hari pertama masuk sekolah setelah liburan.

Anak-anak masih malas-malasan tentu, karena suasana liburan masih terbawa. Bahkan, si sulung, Fira Meutia, merasa liburan terlalu sebentar. Padahal, empat hari kami di Yogya – keliling ke sejumlah tempat, termasuk ke candi-candi yang tadinya cuma mereka kenal dalam pelajaran sekolah. Mereka sungguh menikmati.
(lebih…)

Februari 13, 2011 at 10:37 am 4 komentar

Jangan Cepat Puas

CEPAT puas adalah penyakit. Baru beberapa cerpen atau novel diterbitkan, sudah merasa puas. Ini adalah sikap berbahaya. Jika seseorang cepat merasa puas dengan hasil yang dicapai, niscaya ia tidak akan lebih maju. Sebab, ia merasa dirinya sudah berhasil dan tidak punya lagi sesuatu yang ingin dicapai. Ia menjadi malas belajar dan mengembangkan diri.
(lebih…)

Desember 25, 2010 at 1:50 pm Tinggalkan komentar

Tolong, Jangan Tes Keperawanan Saya

PAGI yang tak mendung juga tak cerah. Akhir-akhir ini Jakarta dan sekitarnya tak menentu soal cuaca. Pagi hingga siang bisa sangt terik, menjelang sore langit mendadak gelap. Tak lama hujan turun dengan lebat. Beberapa hari lalu siang panas tak terkira, beruntung bagi kaum ibu adalah soal jemuran. Cepat kering. Menjelang sore angin berhembus amat kencang. Angin kencang itu meruntuhkan jemuran di depan rumah. Serumpun bambu yang ada di bukit sebelah kiri sana, gemerincing bunyinya. Seperti hendak mengabarkan resah di belahan bumi lain. (lebih…)

Desember 8, 2010 at 9:17 am Tinggalkan komentar

Tolong, Jangan Tes Keperawanan Saya

PAGI yang tak mendung juga tak cerah. Akhir-akhir ini Jakarta dan sekitarnya tak menentu soal cuaca. Pagi hingga siang bisa sangt terik, menjelang sore langit mendadak gelap. Tak lama hujan turun dengan lebat. Beberapa hari lalu siang panas tak terkira, beruntung bagi kaum ibu adalah soal jemuran. Cepat kering. Menjelang sore angin berhembus amat kencang. Angin kencang itu meruntuhkan jemuran di depan rumah. Serumpun bambu yang ada di bukit sebelah kiri sana, gemerincing bunyinya. Seperti hendak mengabarkan resah di belahan bumi lain.
(lebih…)

Desember 8, 2010 at 9:06 am Tinggalkan komentar

Saya dan Perempuan

ADA satu bulan deh kayaknya saya nggak nulis Blog. Kali ini ingin menuliskan goresan hati saya. Saya sudah lama tak pulang ke Aceh, asal suami saya. Ketertarikan saya terhadap Aceh tentu tak datang tiba-tiba. Saya yang dari Batang, kota kecil di Jawa. Jelas memiliki kultur, bahasa, selera makan yang berbeda dengan suami.

Ada satu hal yang membuat saya nyaman bersama teman-teman Aceh adalah kehangatan mereka. Pendek kata mereka menyenangkan. Semua teman penulis suami saya, dengan otomatis menjadi teman saya. Kebetulan suami juga berprofesi menulis. Yang paling berkesan adalah pertemuan saya dengan Abang Maskirbi dan Kakak Virse Venny, semoga saya tak salah tulis nama. Bang Maskirbi adalah penyair Aceh yang pertama kali dikenalkan ke saya oleh suami saya. Ada satu kalimat yang sangat berkesan dari Bang Maskirbi, yang sulit saya tuliskan di sini. (lebih…)

November 2, 2010 at 12:56 pm Tinggalkan komentar

Jangan Cepat Puas

PENYAKIT yang kerap melanda para penulis pemula adalah cepat puas. Baru beberapa cerpen atau novel diterbitkan, sudah merasa puas. Ini adalah sikap berbahaya. Jika seseorang cepat merasa puas dengan hasil yang telah dicapai, niscaya ia tidak akan lebih dicapai. Sebab, ia merasa dirinya sudah berhasil dan tidak punya lagi sesuatu yang ingin dicapai. Ia menjadi malas belajar dan mengembangkan diri. (lebih…)

September 16, 2010 at 9:47 am 6 komentar

Older Posts


http://novelweton.co.cc

INI BUKU SAYA, BACA YA…

Image and video hosting by TinyPic NOVEL TERBARU

Novel Nawang bercerita tentang perjuangan hidup seorang perempuan. Tokoh novel ini lahir dalam keluarga yang penuh gejolak. Ia ingin mendobrak sejumlah kebiasan di kampungnya yang dianggap membuat perempuan tidak maju dan hanya puas menjadi ibu rumah tangga. Novel seharga Rp 35 ribu ini bisa didapatkan di toko-toko buku, seperti Gramedia, Gunung Agung, toko-toko buku online atau langsung ke Penerbit dan Toko Buku Republika penerbit di Jalan Pejaten Raya No. 40 Jati Padang Jakarta Selatan Telp. 021-7892845 dan faks 021-7892842.

NOVEL SEBELUMNYA

Novel Perempuan Mencari Tuhan karya Dianing Widya Yudhistira ini bercerita tentang reinkarnasi dan keresahan seorang perempuan dalam mencari Tuhan. Novel ini dapat diperoleh di toko buku terdekat, toko buku online, atau langsung ke penerbit dan toko buku Republika di Jalan Pejaten Raya No. 40 Jati Padang Jakarta Selatan Telp. 021-7892845 dan faks 021-7892842.



Novel Sintren masuk lima besar Khatulistiwa Award 2007. Novel karya Dianing Widya Yudhistira bercerita tentang seni tradisi Sintren yang makin hilang. Novel ini sekaligus menyuguhkan drama yang menyentuh: perjuangan seorang perempuan, pentingnya pendidikan dan potret kemiskinan yang kental di depan mata. Selain di toko buku dan toko buku online, juga dapat diperoleh di Penerbit Grasindo.

ARSIP

KALENDER

Mei 2024
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

TELAH DIBACA

  • 130.642 kali

Kategori