Posts filed under ‘Dibalik novel NAWANG’

Pesan Pendek

MENULIS novel Nawang membuat saya seringkali dipanggil Nawang. Panggilan itu bisa lewat facebook, telepon ke ponsel atau pesan pendek. Memang seringkali penulis novel disapa oleh pembacanya lewat karakter tokoh utama yang diciptakan.
(lebih…)

Desember 12, 2010 at 12:26 pm 1 komentar

Pedagang Asongan

DI setiap terminal selalu saja kita temukan pedagang asongan, yakni pedagang yang berkeliling dari satu bus ke bus lain. Banyak jenis barang yang mereka jual, biasanya rokok, permen, minuman ringan. Ada juga yang berjualan makanan, seperti lontong, nasi dan beberapa gorengan. (lebih…)

Agustus 27, 2010 at 2:22 am 4 komentar

Mimpi-mimpi Nawang

SERINGKALI saya terharu oleh kesan-kesan pembaca novel saya, NAWANG. Saya ingat pertama kali datang dari salah satu pembaca asal Batang, “Mba Nawang keren banget. Sangat inspiratif. Saya jadi semangat kembali menyelesaikan skripsi saya.” Begitu kira-kira pesan pendek yang masuk ke ponsel saya. Sampai sekarang pesan itu masih tersimpan dalam ponsel saya, dan tak pernah saya hapus. Pesan itu selalu saya biarkan ada di layar ponsel.

Pesan dari pembaca sangat mempengaruhi semangat saya dalam berkarya. Tak jarang disaat saya jenuh menulis, saya membuka kembali pesan-pesan pembaca novel NAWANG, yang saya simpan di folder tersendiri. Rasa jenuh pelan-pelan beranjak, sembari menitipkan kesadaran bahwa sebagai penulis, tak mungkin berhenti menulis. Saya seperti disadarkan, bahwa saya memiliki kewajiban untuk memberikan sesuatu semampu saya, lewat tulisan. (lebih…)

Agustus 20, 2010 at 7:14 am Tinggalkan komentar

Gelang Untir-untiran

PERHIASAN mas di masyarakat Batang bisa membawa pengaruh pada pemakainya. Orang akan dibilang kaya atau berpunya tergantung dari perhiasan yang dipakai pada keluarganya. Biasanya para perempuan. Memang sebagian besar wong Batang suka mengenakan perhiasan, baik cincin, kalung atau gelang. Jika sebagian memakainya dalam tahap yang wajar, ada satu dua orang yang ketika memakai berhiasan seperti toko berjalan. Ini yang seringkali mengundang tangan jahil. Hingga sering pihak pemda mengingatkan kepada warga untuk tidak memakai perhiasan dengan berlebihan. (lebih…)

Juli 19, 2010 at 6:03 am Tinggalkan komentar

Cover Nawang

BENING, tenang, tulus dan mengalir,” begitu komentar salah satu pembaca novel saya Nawang. Pembaca itu mengomentari cover Nawang .Novel yang saya garap dengan semangat berbagi spirit ini memang membuat saya surprais. Banyak komentar masuk yang mengaku mendapat semangat baru begitu selesai membaca Nawang. (lebih…)

Juni 21, 2010 at 12:56 pm Tinggalkan komentar

Menangis Membaca Nawang

“MEMBACA Nawang membuat saya menangis berkali-kali mbak,” begitu ujar salah satu pembaca novel saya Nawang. Saya ingin tahu mengapa, dia menjawab mengikuti kehidupan Nawang terasa begitu getir. Komentar yang keluar dari pembaca perempuan ini mengingatkan saya pada pembaca laki-laki yang bercerita teman perempuannya menangis ketika membaca novel Nawang.

Berkaca-kaca bahkan sampai menangis tatkala membaca Nawang tentu diluar dugaan saya. Saya kadang ingin tahu bagaimana perasaan pembaca Nawang tatkala membaca novel ini. Saya juga ingat pesan pendek pertama kali masuk ke ponsel saya dari pembaca laki-laki. Dia bilang “Nawang keren mbak, inspiratif banget membuat saya ingin menyelesaikan skripsi.” Komentar itu dari salah satu mahasiswa di Semarang, mudah-mudahan saat ini dia sudah menyelesaikan skripsinya bahkan sudah sarjana. (lebih…)

Juni 1, 2010 at 1:52 pm Tinggalkan komentar

Miskin dan Kaya

BEBERAPA kali saya mendapatkan masukan ke facebook saya jika zaman sekarang ini tak mudah bagi laki-laki lajang dalam mencari jodoh. Alasan mereka orangtua selalu melihat status apakah ia dari kalangan orang kaya atau sebaliknya.
Seringkali di masyarakat kita masih memandang seseorang dari status sosialnya. Dia anak siapa, kaya atau miskin. Pertanyaan seperti ini seringkali datang dan menjadi hantu menakutkan bagi si pemuda miskin ketika menaruh hati pada seorang gadis yang orangtuanya kaya. Lebih menyakitkan lagi jika sigadis menerima kehadiran pemuda miskin ini. Orangtua seringkali silau dengan harta ketimbang semangat dan etos kerja yang dimiliki si pemuda. Akhirnya perjalanan kasih pun seperti melewati semak belukar. (lebih…)

Mei 4, 2010 at 1:22 pm Tinggalkan komentar

Bunga Tidur

DALAM keluarga saya, nenek saya paling suka menafsirkan mimpi. Mimpi apa saja selalu diterjemahkan maknanya. Nenek saya kemudian mirip peramal yang membaca peristiwa di masa depan. Anehnya dari penuturan nenek, sebagian besar nyata. Apa yang diungkapkan nenek saya terjadi. Sejak itu kalau ada keluarga yang bermimpi agak aneh suka lari ke nenek, menanyakan perihal mimpi kami. (lebih…)

April 13, 2010 at 3:32 am 2 komentar

Kesan yang Berkesan

BERAWAL dari membaca saya kemudian tertarik untuk menulis. Semula saya menulis puisi, cerpen, resensi buku, laporan jurnalistik hingga akhirnya saya memilih untuk serius menekuni fiksi. Sintren novel perdana saya tanpa saya duga masuk lima besar Khatulistiwa Literary Award 2007, sejak itu semangat saya menulis novel kian tinggi. Novel baru saya adalah NAWANG.
Seringkali saya terharu dengan komentar pembaca novel saya NAWANG. Novel yang saya garap dengan semangat mengenang bapak itu alhamdulillah mendapat respon dan apresiasi dari pembaca. Sejak terbit ada beberapa teman yang mengeluhkan kesulitan mendapatkan NAWANG. Biasanya yang kesulitan adalah mereka yang tinggal di kota yang belum ada toko buku sastra. Ada juga teman yang bertanya ke mana untuk mendapatkan novel ini. Dari pertanyaan ini saya akhirnya mencoba untuk membuka pesanan novel Nawang melalui facebook saya. (lebih…)

April 4, 2010 at 2:54 am Tinggalkan komentar

Ke Bangkok

MENULIS itu asyik, contohnya seperti saya. Biar pun hanya ibu rumah tangga yang tinggal di rumah saya bisa menumpahkan perasaan-perasaan saya lewat tulisan, berbentuk novel misal. Saya tetap bisa berkarya sambil menemani anak-anak di rumah. Hobi yang saya tekuni ini ternyata mendapat apresiasi dari penggiat teater. Novel saya Nawang diangkat ke pentas teater. Alhamdulillah. (lebih…)

Februari 9, 2010 at 1:52 pm Tinggalkan komentar

Tuhan Hanya Memberikan yang Terbaik

LAGU Jangan Menyerah milik D’ Masiv senantiasa membuat hati saya lebih tenang tatkala mendengarnya. Lirik dan nada lagu yang lembut tetapi sarat nasehat itu mampu membuat saya untuk merenung. Bahwasannya hidup tak semudah membalikkan telapak tangan, bahwasannya manusia hanyak makhluk yang fana. Tak lepas dari rasa kecewa.

Nawang saya gambarkan sebagai perempuan yang tegar dalam hidupnya, tetapi ia tetap manusia biasa. Memiliki sifat peragu, mudah menangis saat impiannya meleset dari kenyataan. Nawang adalah sebuah pribadi yang komplit. Kadang lembut tetapi suatu saat bisa meledak karena amarah. Saya pikir sifat-sifat yang manusiawi. (lebih…)

Desember 12, 2009 at 12:12 pm Tinggalkan komentar

Novel Nawang ke Panggung Teater

BELUM lama ini saya dipertemukan kembali dengan teman-teman saya semasa di Semarang dulu. Kami berteater dan menghidupi diri dari menulis ke media masa sebagai penulis lepas. Kami sama-sama di teater Aktor Studio pimpinan Djawahir Muhammad. Sudah belasan tahun saya tak bertemu dengan beliau. Baru ketemu teman-teman saja. Bertemu kembali lewat facebook emang surprais. Saya sering nggak mengenali teman, baru sadar ketika teman itu menulis di wall saya. Saya jadi kangen ingin berteater lagi.
Terlebih sehari sebelumnya, satu permintaan masuk dalam layar facebook saya, isinya meminta izin mengangkat novel Nawang ke panggung teater. “Mbak Dian aku minta izin nih…aku akan menteatrikalkan novel Nawang, boleh gak mbak. Kebetulan aku bergelut di dunia seni teater dan sangat tertarik mbak hal itu,” begitu kurang lebih kalimatnya. (lebih…)

Desember 3, 2009 at 7:43 am Tinggalkan komentar

Melati yang Ayu

KEARIFAN lokal, kemiskinan yang membelit, juga isue perempuan selalu menarik untuk saya angkat dalam novel. Novel-novel saya selalu membicarakan tiga hal ini, tak kecuali novel Nawang.
Novel Nawang berisi tentang kehidupan sosial masyarakat Batang dan di Jawa pada umumnya. Salah satu tokoh dalam Nawang adalah Melati, adik bapak yang jika dipandang dari status sosialnya termasuk keluarga miskin. (lebih…)

November 29, 2009 at 12:08 pm Tinggalkan komentar

Palupi Adik yang Mengharukan.

ADA beberapa pembaca memberi masukan ke saya agar pada sekuel novel Nawang nanti tokoh Palupi lebih ditonjolkan lagi. Menurut mereka Palupi memiliki andil besar pada perjalanan kepenulisan Nawang. Palupi yang memiliki inisiatif mengetik cerpen-cerpen Nawang di sekolah, lalu mengirimkan karya Nawang ke berbagai media tanpa Nawang ketahui sebelumnya, tahu-tahu honor besar mengunjungi Nawang.
Palupi pula yang menguatkan hati Nawang untuk tetap tegar berdiri saat kesulitan menghadang. Palupi memang tokoh yang saya ciptakan dengan karakter tangguh. Ia gadis yang namanya saya ambil dari tokoh dalam pelajaran bahasa daerah, bahasa Jawa ketika saya duduk di bangku sekolah dasar. (lebih…)

November 23, 2009 at 4:03 am Tinggalkan komentar

Lanjutan Novel Nawang

SEMALAM satu permintaan masuk dalam YM saya untuk bisa ngobrol bareng, saya segera menyetujuinya. Tak lama setelah itu dia menyapa saya dengan mengawali ucapan terimakasih. Dari obrolan itu ternyata dia salah satu pembaca novel saya, Nawang.
Dalam chatingnya dia bilang Nawang bagus mbak, dia mengaku penasaran dengan akhir cerita Nawang. Dia juga berharap novel Nawang dibuat lanjutannya. Sebenarnya saat ini saya sudah memulai menggarap sekuel novel Nawang, baru dua halaman tetapi saya hentikan sementara. Ada dua novel lain yang sama-sama baru lima puluh persen. Saya ingin menyelesaikan terlebih dulu satu-satu, meski ada beberapa pembaca novel Nawang yang mengharapkan saya untuk membuat lanjutannya. InsyaAllah setelah menyelesaikan dua novel saya yang lain, saya segera merampunkan sekuel Nawang. (lebih…)

November 19, 2009 at 3:42 am Tinggalkan komentar

Toko Mas Karmonah

NOVEL Nawang sangat kental dengan kota Batang. Kota kecil yang jarang sekali orang tahu letaknya ada di mana. Kalau saya ditanya dari mana asal saya, orang baru paham bila saya menyertakan kata Pekalongan, malah ada yang sering salah dengar dengan kota Batam.” Masak orang Batam, dialeknya Jawa.” Begitu sanggah orang kepada saya. “Lha wong dari Batang gitu, bukan Batam ya jelas medok Jawa,” ujar saya menjelaskan.
Salah satu yang menarik dan menjadi penolong orang sekitar Batang adalah toko mas Karmonah. Toko ini berada di tepi jalan raya Jenderal Sudirman atau Pantura. Nama tokonya sebenarnya toko mas macan, tetapi nama pemilik toko Hajjah Karmonah lebih populer bagi masyarakat Batang. (lebih…)

November 18, 2009 at 3:44 am 1 komentar

Cinta Mak

nawangMAK dalam novel Nawang adalah sosok yang penuh cinta dan semangat juang. Dia inspirasi buat Palupi juga Nawang. Keikhlasan, pengorbanan dan kesetiaan mendampingi bapak adalah bukti nyata cara mak mencintai bapak. Mak tak pernah mengeluh, tak pernah menyerah menghadapi kenyataan, meski mak kadang lebih keras ketimbang bapak.
Mak dalam novel Nawang merupakan cermin dari ibu saya yang senantiasa tenang dan enjoy menghadapi hidup. Ibu saya, memiliki kemiripan nama dalam sosok Mak. Lahir dan besar di dukuh Kertosari. Setiap mengenang ibu selalu membuat saya tak sanggup menahan kangen. Toleransinya yang besar terhadap saya, sangat berpengaruh dengan perjalanan kepenulisan saya. (lebih…)

November 13, 2009 at 1:07 pm Tinggalkan komentar

Older Posts


http://novelweton.co.cc

INI BUKU SAYA, BACA YA…

Image and video hosting by TinyPic NOVEL TERBARU

Novel Nawang bercerita tentang perjuangan hidup seorang perempuan. Tokoh novel ini lahir dalam keluarga yang penuh gejolak. Ia ingin mendobrak sejumlah kebiasan di kampungnya yang dianggap membuat perempuan tidak maju dan hanya puas menjadi ibu rumah tangga. Novel seharga Rp 35 ribu ini bisa didapatkan di toko-toko buku, seperti Gramedia, Gunung Agung, toko-toko buku online atau langsung ke Penerbit dan Toko Buku Republika penerbit di Jalan Pejaten Raya No. 40 Jati Padang Jakarta Selatan Telp. 021-7892845 dan faks 021-7892842.

NOVEL SEBELUMNYA

Novel Perempuan Mencari Tuhan karya Dianing Widya Yudhistira ini bercerita tentang reinkarnasi dan keresahan seorang perempuan dalam mencari Tuhan. Novel ini dapat diperoleh di toko buku terdekat, toko buku online, atau langsung ke penerbit dan toko buku Republika di Jalan Pejaten Raya No. 40 Jati Padang Jakarta Selatan Telp. 021-7892845 dan faks 021-7892842.



Novel Sintren masuk lima besar Khatulistiwa Award 2007. Novel karya Dianing Widya Yudhistira bercerita tentang seni tradisi Sintren yang makin hilang. Novel ini sekaligus menyuguhkan drama yang menyentuh: perjuangan seorang perempuan, pentingnya pendidikan dan potret kemiskinan yang kental di depan mata. Selain di toko buku dan toko buku online, juga dapat diperoleh di Penerbit Grasindo.

ARSIP

KALENDER

Mei 2024
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

TELAH DIBACA

  • 130.642 kali

Kategori