TENTANG SAYA

DIANING WIDYA YUDHISTIRA, lahir di Batang 6 April 1974. Menulis puisi, cerpen dan resensi buku, mulai tahun 1992. Dipublikasikan ke berbagai media antara lain Republika, Media Indonesia, Koran Tempo, The Jakarta Post, Nova, Horison (Jakarta), Wawasan, Cempaka, Suara Merdeka (Semarang), Memorandum, Jawa Pos (Surabaya), Pikiran Rakyat (Bandung), Waspada (Medan), Serambi Indonesia (Banda Aceh), Suara Nusa (Nusa Tenggara Barat), Bali Pos (Denpasar), Majalah GEN dan Tunas Cipta (Malaysia) dan Bahana (Brunei Darussalam)

Puisi-puisinya bisa ditemukan dalam sejumlah buku kumpulan bersama, antara lain, antologi puisi “Mimbar Penyair Abad 21” (1996), “Forum Pesta Penyair Jawa Tengah 1993” (1993), “Dari Negeri Poci II” (1994), “Dari Negeri Poci III”, “Antologi Puisi Indonesia” (1998), “Kicau Kepodang IV” (1997), “Refleksi Setengah Abad Indonesia Merdeka” (1995), “Angkatan 2000 dalam Sastra Indonesia” (ed Korrie Layun Rampan, 2001) , “Surat Putih 2” (2002), “Kiara I” (2000), “Kiara II” (2003), “Aceh dalam Puisi” (2003), ”Bisikan Kata, Teriakan Kota” (2003), “Mahaduka Aceh” (2005), dan lain-lain.

Cerpennya bisa ditemukan dalam sejumlah antologi cerpen, seperti kumpulan cerpen “Kembang Manyang” (2000), “Dunia Perempuan” (ed. Korrie Layun Rampan, 2002), “Yang Dibalut Lumut” (CWI, 2003), “Kota yang Bernama dan Tak Bernama” (2003), “Bunga-Bunga Cinta” (Senayan Abadi, 2004), “Jika Cinta….” (Senayan Abadi, 2004).

Novelnya “Sintren”, dimuat bersambung harian Republika (akhir September 2004-awal Februari 2005), kemudian diterbitkan oleh Grasindo pada 2007. Novel itu masuk lima besar Khatulistiwa Literary Award 2007.

Novelnya yang lain “Perempuan Mencari Tuhan” juga dimuat bersambung di Republika, kini telah terbit menjadi buku (“Perempuan Mencari Tuhan”, Penerbit Republika 2007). Kumpulan cerpen tunggalnya “Kematian yang Indah” (Grasindo, 2005). Novel terbarunya “Nawang” (Pustaka Republika, 2009) dan “Weton” (Grasindo, Oktober 2009). Kini ia sedang menunggu terbit kumpulan esainya tentang perempuan berjudul “Satu Istri Saja Cukup”.

Tahun 1996 diundang dan mengikuti “Mimbar Penyair Abad 21” di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta. Desember 2003 diundang Dewan Kesenian Jakarta untuk baca puisi dalam forum “Temu Sastra Jakarta”. Kini tinggal di Perumahan Vila Pamulang, Blok Dj-7/8, Pondok Petir, Sawangan, Depok 16517, Email: dianing@gmail.com dan dianingwidya@yahoo.com. Facebook: http://www.facebook.com/dianingwy

101 Komentar Add your own

  • 1. Salamah  |  Juli 4, 2007 pukul 4:42 am

    Saya kira panjenengan putrinya Pak Yudhistira ANM yang penulis itu. Betulkah?? Tapi kalau lihat usianya kok saya jadi ragu??..
    Saya harap anda menulis untuk mengarahkan ummat ini lebih dekat kepada Alloh.

    Balas
  • 2. ayucipta  |  Juli 13, 2007 pukul 8:55 am

    Ass Wr Wb

    Apa kabar saudaraku yang ayu, lama tak berkabar, semoga sehat selalu. Kangenku kuwujudkan dalam doa agar keluarga dan anak-anak sehat dan bahagia. Ngomong-ngomong Fira kelas berapa? salam buat Bang Mus

    Wass Wr Wb

    —————–
    Wah, kabar baik Ayu. Fira sudah kelas IV. Lama juga ya kita tak ketemu. Ayo dong, main ke rumah. Salam buat keluarga. Jangan lupa baca novel baruku “Perempuan Mencari Tuhan”. Makasih.

    Balas
  • 3. Gunoto Saparie  |  Agustus 18, 2007 pukul 7:26 am

    Selamat dan sukses ya? Semoga cita-citamu menjadi sastrawan besar tercapai. Salam buat keluarga.

    GS

    —————–

    Pak Gun, makasih ya. Salam juga buat keluarga.

    Balas
  • 4. Astrid  |  November 14, 2007 pukul 2:25 am

    Mbak Dianing (boleh ya dipanggil “mbak”?), saya baca dua novelmu: Sintren dan Perempuan Mencari Tuhan. Terus terang saya merasa rugi telah membeli novel-novel itu, karena habis saya baca dalam waktu masing-masing tak lebih dari 24 jam. Jangan salah sangka, bukan karena jumlah halamannya yang terlalu tipis… tapi karena caramu menulis itu membuat saya ketagihan, nggak mau berhenti sebelum selesai hehehe… sukses selalu ya, dan mohon doa restunya untuk penulis-penulis pemula seperti saya ini.

    ———

    Mbak Astrid, terima kasih atas apresiasinya. Semoga sukses selalu menyertai kita semua. Salam, DWY.

    Balas
  • 5. Tanzil  |  November 20, 2007 pukul 3:54 am

    Saya baru saja menamatkan novel Sintren.
    Menarik karena menambah wawasan saya ttg salah satu kesenian daerah yang ada di tanah air ! Salut!
    Selamat juga karena novel ini masuk dalam daftar Longlist KLA 2007.

    ———

    Terima kasih Mas, atas apresiasinya. Salam hangat, DWY.

    Balas
  • 6. titik  |  Desember 11, 2007 pukul 11:51 am

    Pas saya baca judul resensi Sintren di koran, saya langsung ingat Ronggeng Dukuh Paruk, hanya karena sama-sama penari. Selamat ya Mbak, semoga menang deh…tapi kalau enggak, udah 5 besar itu sudah bagus bgt, saingannya kan juga bagus – bagus. Sekali lagi, selamat yah…

    ————-
    Makasih banyak Mbak. Salam, DWY.

    Balas
  • 7. Budhi Setyawan  |  Desember 17, 2007 pukul 4:39 am

    salam kenal…
    Saya bangga sebagai sesama warga asal Jawa Tengah. semoga semakin banyak penggiat sastra dari Jawa Tengah. maaf kalau di acara peluncuran tak bisa datang, karena lagi banyak pekerjaan. Biasa lah pegawai negeri.
    selamat n sukses buat semua karyanya yaa….

    ———
    Mas Budhi,
    Makasih banyak. Saya senang sekali kita bisa ketemu ketika saya dan teman-teman baca puisi di RRI 21 Desember lalu. Salam dan selamat berkarya.

    Balas
  • 8. mifka  |  Januari 11, 2008 pukul 11:36 pm

    Wah, senang saya bisa mampir kesini. Salam hangat. 🙂

    ——– Terimakasih, salam hangat juga.

    Balas
  • 9. Suparman  |  Februari 22, 2008 pukul 4:27 pm

    Selamat pagi, selamat siang, selamat sore, selamat malam, mbak Widia. Keteguhan panjenengan sangat patut saya agungkan. Semoga selalu eksis menulis. Semoga selalu eksis mendesis.

    —— Selamatpagi, selamat siang, selamat sore, selamat malam juga. Terimakasih atas apresiasi panjenengan, salam.

    Balas
  • 10. ila lampung  |  Maret 11, 2008 pukul 3:16 pm

    mba, pa kabarnya
    msh inget aku gak,
    aku pernah menemanimu melewati malam di wisma semergo (nama yg sulit diucap)
    emailmu apa?

    ———-
    masih ingat dong, aku denger baru nikah, selamat ya. Emailku dianingwy@hotmail.com Terimakasih, salam.

    Balas
  • 11. emokillme  |  April 3, 2008 pukul 4:30 am

    Halooo, Lam kenal…

    btw, q baru belajar bikin blog ney… sekalian numapang mampir… he…
    boleh kan?…

    Salam, makasih…

    __________________________________

    http://emokillme.wordpress.com

    __________________________________

    Balas
  • 12. Eskage  |  April 4, 2008 pukul 4:51 pm

    Halo mbak widya, masih suka ke semarang nggak?

    ——
    halo juga, pengen sih tapi belum kesampaian sampai sekarang he he he. Maaf ini siapa ya?

    Balas
  • 13. cahmbatang  |  April 22, 2008 pukul 4:34 am

    kapan nih pulang ke mbatang ?

    ———-
    ya kalau ada kesempatan, pasti saya pulang.

    Balas
  • 14. 1000download  |  Juni 1, 2008 pukul 7:16 am

    Maaf, mbak Widya, mau nebeng sharing info, jangan marah ya. Bagi yang suka cerita pendek, ada lebih dari 2000 cerpen di sriticom yang sudah didownload dan dikompres. Untuk mendownload klik disini. Terima kasih. 🙂

    Balas
  • 15. umybilqis  |  Oktober 9, 2008 pukul 8:20 am

    mbak… bisa gak diceritakan awal mula tulisanya dimuat.
    soalnya saya juga pengen nulis , tapi gak Pe-De . takut gak dimuat dan tulisanya gak berbobot.
    kalo boleh minta saran juga ..
    terima kasih
    email sy di seka_hs_08@yahoo.com

    Balas
  • 16. emma  |  Oktober 28, 2008 pukul 4:03 am

    salam kenal mbak’.. aku seneng deh mampir di sini..
    banyak tulisan menarik..
    aku jg udah mampir lhoo..ke “rumah” fira..

    Balas
  • 17. dianing  |  Oktober 30, 2008 pukul 2:22 pm

    salam kenal juga, Mbak. Terimakasih dah mau mampir. Salam.

    Balas
  • 18. Moumtaza  |  November 23, 2008 pukul 2:16 pm

    Mbak, eh Dik, eh Mbak aja deh. Aku juga wong mBatang, Karangasem tepatnya. pernah beberapa seri mbaca sintren di koran. Bapakku penasaran banget mbaca itu. salam kenal saja deh, moga-moga ada persuaan (di manapun) untuk bisa lebih mengenal …

    Balas
  • 19. hudan hidayat  |  November 29, 2008 pukul 3:18 pm

    salam ya dian. saya boleh ambil tulisanmu di atas ya, untuk saya bagikan ke milis. selamat atas novelmu dian.

    hudan

    Balas
  • 20. dianing  |  November 30, 2008 pukul 5:13 pm

    Silakan Mas Hudan. Makasih. Salam, dwy

    Balas
  • 21. alif  |  Desember 11, 2008 pukul 11:04 am

    Mbag….
    Q alif d’sby. skrg ini q g ngjlni skripsi. Objek yg q pake novel sintren.
    Q tertarik dg crita d’dlm na.

    Yg pngen q tnyain,koq dstu gak ada sejarah dr mana atau asal muasal knp tokoh utama(saraswati) d’tunjuk tuk jd penari sintren??

    Q bth referensi bnyk ttg sejarah sintren tp d’toko2 buku susah dapet na.

    Klo mbag dah bc tlong d’bls y mbag.
    Makasih….

    Balas
  • 22. dianing  |  Desember 11, 2008 pukul 1:15 pm

    salam,
    makasih ya mas Alif dah mau baca dan menggunakan novel saya sebagai bahan skripsi. Makasih buanget.
    Ya, sejak awal menulis sintren saya ingin fokus pada tokoh utamanya Saraswati.
    Oke, saya akan coba jawab kenapa Saraswati yang menjadi sintren. Begini : saya ingin mengatakan kalau Saraswati adalah perempuan yang punya impian sekolah tinggi, melampaui teman-teman perempuan di kampungnya. Keadaan ekonomi menjadi kendala, lalu datang Larasati utusan mbah Mo untuk mencari penari sintren. Saraswati menerima tawaran menjadi penari sintren karena imbalan menjadi penari sintren cukup bahkan melebihi untuk biaya sekolah.
    Impian Saraswati yang kuat itulah, membuat ia lulus saat menjalani ujian menjadi sintren. Mas Alif bisa baca halaman 107 – 109.
    Untuk sejarah sintren coba deh Mas Alif klik sejarah atau asal-usul sintren. Mudah-mudahan dapat.
    Oke, sementara jawaban saya seperti ini, semoga bisa membantu mas Alif. Lain kali bisa disambung lagi. Sekali lagi terimakasih banyak. Sukses ya…

    Balas
  • 23. evelynrar  |  Desember 23, 2008 pukul 1:34 pm

    Saya sedang googling nama Maghfur Saan, senior kita2 yang saat itu rajin mengisi rubrik Eska Kecil di Suara Karya (th ’80-an), dan akhirnya saya bisa ada di sini. Saya adalah salah satu anak kecil yang senang sekali mendapatkan surat dari Beliau yang berisi segala macam nasehat tentang hidup maupun tentang menulis. Apa kabar Beliau saat ini? Saya ingin sekali berkomunikasi dengan Beliau, mudah-mudahan Beliau masih ingat saya.

    Senang bisa masuk dan melihat-lihat karya tulis yang indah-indah di sini. Salut dan turut bangga kita punya penyair wanita seperti Dian.

    Insya Allah saya akan mampir lagi ke sini.

    Salam kenal,
    Evelyn Ridha Avenina Ratih

    Balas
    • 24. dianing  |  Desember 23, 2008 pukul 2:17 pm

      Salam kenal juga Mbak Avelyn, makasih sudah mau mampir ke sini. Makasih juga dengan apresiasi panjenengan. Kabar Pak Maghfur InsyaAllah baik, Mbak. Ya, beliau juga orang yang berjasa besar bagi saya. Beliau yang membimbing saya menulis. Beliau juga yang membuat saya seperti sekarang ini. Alhamdhulillah komunikasi saya dengan Pak Maghfur masih terjalin. Sayang, lebaran kemarin saya dan keluarga tidak sempat main ke rumah beliau.
      Salam.

      Balas
  • 25. ina El'a  |  Januari 10, 2009 pukul 2:49 am

    Salam hangat untuk mbak Dianing dan mas Mus,

    Love,
    ina2002_mustofa@yahoo.com
    08179611190

    Balas
  • 26. eppysalam  |  Januari 18, 2009 pukul 4:06 pm

    Assalamu Alaikum…

    Rasa Penasaran dan keingintahuan yg akhirnya membuat sy sampai di sini..

    Selamat berkarya ya mbak….

    Balas
  • 27. jhellie  |  Februari 17, 2009 pukul 4:49 pm

    Salam kenal mbak
    enak ngebaca tulisan2nya..

    Balas
  • 28. Rukmana (nceq)  |  Maret 9, 2009 pukul 9:14 am

    salam budaya,
    kami dari teater GERIMIS ingin sekali melakukan pementasan teater di taman budaya lampung. tapi kami kesulitan untuk mendapat info seputar tanam budaya lampung, bisa tolong bantu kami untuk mendapatkan informasi tersebut. terima kasih

    Balas
    • 29. dianing  |  Maret 10, 2009 pukul 4:11 am

      Coba hubungi Oyos Saroso di mobile 0813 6956 1110. Mudah-mudahan bisa membantu. Sukses ya…

      Balas
  • 30. Slamet Sunarjo  |  Maret 10, 2009 pukul 5:34 am

    Ceritanya bagus2
    Mudah dicerna semua kalangan
    Aku suka..seneng..dan banyak aspiratif disana
    Sukses dan teruskan perjuanganmu nak..
    Do’aku menyertaimu
    Temen2 lamamu pasti bangga punya sepertimu..

    Balas
    • 31. dianing  |  Maret 11, 2009 pukul 4:55 am

      Terimakasih sobat,

      Balas
  • 32. bodrox  |  Maret 21, 2009 pukul 10:49 am

    duh, penyair dan novelis ya mbak. saya pengen juga sebenarnya jadi penulis. tapi, katanya, jalannya terjal 🙂

    Balas
    • 33. dianing  |  Maret 24, 2009 pukul 4:38 am

      Terimakasih atas apresiasinya. Saya pikir apapun profesi yang ingin kita jelani, memiliki tingkat kesulitan sendiri-sendiri. Tinggal bagaimana kita menyikapi. Saya terlanjur mencintai dunia ini, jadi saya enjoy menjalaninya. Ayo nulis lagi, pasti bisa.

      Balas
    • 34. dianing  |  Maret 25, 2009 pukul 3:07 am

      Terimakasih atas apresiasinya. Saya pikir setiap profesi yang kita pilih butuh perjuangan sendiri. Saya sudah memilih dunia kepenulisan, jadi saya enjoy menjalaninya. Salam.

      Balas
  • 35. rizalihadi  |  April 12, 2009 pukul 12:42 am

    Kunjungan mba… saya lagi pengen ngumpulin semua karya2 bapak mba. mungkin pertama saya pengen buat blog buat bapak. biar semua karya2nya(yang dulu2) tidak ilang gitu aja. Tapi saya bingung, soale kalo bapak tak bikinin blog, pasti bapak ga mudeng makenya.he… 😀

    Balas
    • 36. dianing  |  April 14, 2009 pukul 4:00 pm

      Terimakasih atas kunjunganya. Ya, niat yang tulus mas Rizal. Mudah-mudahan cepat selesai blog buat bapak. Salam buat pak Maghfur ya…

      Balas
  • 37. irmaaryasathiani  |  April 16, 2009 pukul 1:35 pm

    Senang bisa berkenalan dengan Mbak. Saya mu belajar menulis yang baik ah dari mbak .. boleh ya? hehe ……

    Balas
    • 38. dianing  |  April 18, 2009 pukul 3:59 pm

      Terimakasih mbak Irma atas apresiasinya. Tentu saya sangat senang, kita sama kok. Sama-sama sedang belajar. Saya tunggu ya karyanya di media. Salam.

      Balas
  • 39. mukhlis tgk di leubu  |  Juli 29, 2009 pukul 5:36 am

    Assalamu’alaikum,

    sejak dulu (semasih remaja) saya suka puisi2 mbak dan juga Bg Mus. eh, gak taunya kalian berdua malah suami isteri. Mudah2an sukses selalu di dunia dan akhirat, tetap keluarga sakinah ya…..

    sy berdomisili di Pulo Kiton, Kota Juang, Bireuen, kalau pulang ke rumah mertua, silahkan mampir.

    Wssalm

    Balas
    • 40. dianing  |  Juli 31, 2009 pukul 3:25 pm

      Waalaikumsalam,
      Terimakasih atas apresiasi bang Mukhlis. InsyaAllah kami akan singgah bila ada kesempatan pulang kampung.
      Wassalam.

      Balas
  • 41. cheya  |  Agustus 2, 2009 pukul 1:10 pm

    Subhanallah…. salut ama mbak widya… jadi iri… 😀

    Balas
    • 42. dianing  |  Agustus 3, 2009 pukul 2:08 pm

      Terimakasih mba Cheya…

      Balas
  • 43. Boy Hasid  |  Agustus 13, 2009 pukul 1:39 am

    ass.al.wrwbr. salam kenal mba yg ayu. saya Boy Hasid dari Luwu. juga kadang nulis esai dan cerpen tapi belum ta pasarkan. he.he.he nunggu sponsor.baru aja tadi malam aku selesaikan mbaca novel NAWANG. nggak berhenti saya mbacanya sampai tamat. menarik.kapan-kapan kita bedah novel ini di Luwu ya. kerjasama LSM yang saya pimpin. boleh kan datang ke Luwu. pasti belum ada dalam referensi mba tentang Luwu. kalau belum datang ya kalau kami undang?.. tks and semoga sukses selalu.

    Balas
  • 44. Boy Hasid  |  Agustus 13, 2009 pukul 1:54 am

    eh, kelupaan, mau nanya ya mba. boleh toh, itu tuh, dalam novel NAWANG. kok tokoh Mbah Putri kok tiba-tiba hilang. setelah dari pusara mbah kakung tidak muncul-muncul lagi? padahal sekelumit kesusahan dialami oleh mantu dan cucunya. tks ya mba.salam

    Balas
  • 45. Boy Hasid  |  Agustus 13, 2009 pukul 1:59 am

    o iya lupa nitip alamat and nmr kontak. email: boyhasid@yahoo.com hp. 081241831361
    ornop yayasan latimojong tiga puluh ( L-30 ) Luwu

    Balas
    • 46. dianing  |  Agustus 16, 2009 pukul 11:59 am

      Terimakasih sudah membaca novel saya, NAWANG. Saya memang mengetengahkan Nawang sebagai tokoh utama. Terimakasih, suatu saat akan saya munculkan lagi di skuelnya.
      Waah menarik tuh kalau ada kesempatan ke Luwu. Mau dong.
      Salam.

      Balas
      • 47. boy hasid  |  Oktober 7, 2009 pukul 4:47 am

        serius nih mba? kita ke Luwu mbahas novel lawang di Taman bacaan Anak Desa binaan LSM-ku? Skalian mba baca draft buku kumpulan esaiku lalu beri komentar singkat.
        kalo mba serius, kapan ada waktu agar aku dan teman-teman jadwalkan. kontak via sms juga boleh, 081241831361. salam

  • 48. Frost  |  Agustus 30, 2009 pukul 10:13 am

    kak dianiing.. aku mau beli bukunya kakak nii tapi koq gak ktemu2x yaAh? aku mau beli yg kumpulan cerpen kematian yang indah.. kira2x klo di jakarta ada dimana yaa? di gramedia katanya lagi habis…

    Balas
    • 49. dianing  |  September 11, 2009 pukul 2:15 pm

      Terimakasih, buku kumpulan cerpen Kematian yang Indah mudah-mudahan masih bisa didapat melalui toko buku online. Coba mas hubungi ke toko buku online grasindo.co.id novel SINTREN juga bisa dipesan disitu. Terimakasih ya….salam hangat.

      Balas
  • 50. Unang Pesantren Blues Widjanarko  |  November 3, 2009 pukul 5:31 am

    halow….Widya….yuk kolaborasi sama Pesantren Blues…ini band dakwah saya yang beraliran blues…..minta doa nya ya agar Pesantren Blues bisa eksis…maklum sementara ini baru sebatas jaming blues sama temen teman Kaweb (Komunitas Wartawan Balap) di jogja dan purwokerto…sukses buat widya….

    Balas
    • 51. dianing  |  November 22, 2009 pukul 2:12 pm

      Mau bangeet mas Unang…

      Balas
    • 52. Anonim  |  April 16, 2012 pukul 3:45 pm

      Unang Pesantren Bluesy Widjanarko kok FB nya hilang …?

      Balas
      • 53. dianing  |  April 19, 2012 pukul 2:15 pm

        Mungkin ganti nama kali yaa. Makasih.

  • 54. Faizal Achmad  |  November 15, 2009 pukul 2:13 pm

    Subhanallah, malu saya sebagai eorang laki-laki yang tidak bisa menuangkan segala bentuk pola pikirnya dalam sebuah novel. sukses mba Dian, tak tunggu berikutnya

    Balas
    • 55. dianing  |  November 22, 2009 pukul 2:10 pm

      He he, setip orang punya kelebihan masing-masing mas Faizal, Alhamdulillah saya diberi bakat bisa menulis. InsyaAllah akan terus berkarya. Makasih ya…

      Balas
  • 56. jasadh  |  November 16, 2009 pukul 3:48 am

    salam kenal mbak…..
    mantep tuh karyanya, sukses terus mbak…

    Balas
  • 57. capliubit » Batal Nikah Karena “Weton”?  |  November 28, 2009 pukul 5:13 pm

    […] Dianing adalah seorang penulis cerpen, penyair, novelis, dan sesekali menulis esai dan resensi buku. Karya-karyanya banyak dipublikasikan di media cetak dalam dan luar negeri seperti Republika, Media Indonesia, Koran Tempo, Jawa Pos, Tabloid NOVA, majalah sastra Horison, Suara Merdeka, Seputar Indonesia, Majalah Tunas Cipta (Malaysia), GEN (Malaysia), Bahana (Brunei Darussalam), juga di koran-koran daerah. […]

    Balas
  • 58. Edi B Mulyana  |  Desember 28, 2009 pukul 11:50 am

    Kota Batang memang bisa dikatakan kota yang menelurkan orang-orang berbakat. Sebut saja Goenawan Mohammad, Agus Condro, Kawe Samudra, Maghfur Saan, Dianing Widya Yudistira, Sugito HS. Sebagian nama-nama itu aku kenal karena aku sering bersastra-sastra dengan beliau-beliau dalam wadah Komunitas Pena. Tapi sekarang aku kembali pulang ke kampung halaman karena mengemban tugas negara. Sekarang aku gabung lagi di wadah lamaku, KPK (Keluarga Penulis Kudus). Salam sastra buat rekan-rekan Komunitas Pena, teruslah berkarya untuk bangsa. Salam juga buat keluarga Mbak Dianing.

    Balas
  • 59. Talitha Huriyah  |  Maret 20, 2010 pukul 1:21 pm

    Mau belajar nulis mbak.. doakan semoga bisa menghasilkan karya seperti mbakl dianing ya. Sukses!! ^_^

    Balas
    • 60. dianing  |  April 4, 2010 pukul 3:02 am

      Ya ayo mba Talitha belajar bareng…

      Balas
  • 61. andhi  |  April 24, 2010 pukul 3:46 pm

    asalamualaikum mbak salam kenal dari saya Andhi anak Batang, begini mbak saya boleh minta bantuan kan! soalnya saya lagi sibuk buat tugas skripsi mengkaji tentang novelnya mbak yang berjuduk weton jujur saya kaget pas tau saat nyari buku digramedia jogja ketika saya baca gak tau penulisnya masih satu kabupaten dengan saya. o ya aku tertarik karena mbak dianing mau mengekspos batang sebagai tempat/seting cerita. tak kira selain gunawan muhamad, terus mantan kepala SMA N 1 Subah bapak SN Ratmana gak ada lagi penulis gak tau nya mbak Dianing muncul sebagai penulis baru wah semangat ya mbak moga bisa munculin ide baru buat nulis lagi wasalam.

    Balas
    • 62. dianing  |  Juni 1, 2010 pukul 2:03 pm

      He he, iya mas Andhi saya anak putune wong Batang. Monggo kalau ingin bertanya, dengan senang hati akan menjawab. Salam.

      Balas
  • 63. puji lestari  |  Mei 17, 2010 pukul 6:29 am

    wid ,msh inget aku ga’ selamat ya udah jd penulis terkenal.anakku pengin dapat novel mu lho…

    Balas
    • 64. dianing  |  Juni 1, 2010 pukul 2:01 pm

      Maaf Puji yang mana ya? Makasih, yo monggo to segera didapatkan mba Puji sudah beredar lho di Gramedia. Salam ya buat anaknya.

      Balas
  • 65. yusrizalfirzal  |  Juni 19, 2010 pukul 4:22 am

    salam kenal aja ya mba…
    sukses selalu

    Balas
    • 66. dianing  |  Juni 21, 2010 pukul 12:44 pm

      Salam kenal juga mas Yusri, Amin. Sukses juga buat sampean.

      Balas
  • 67. Moh. Ghufron Cholid  |  Juni 27, 2010 pukul 1:14 pm

    salam persahabatan dan salam karya, pakabar sahabatku, lagi sibuk apa nech, selamat yach atas segala prestasi yang telah sahabat raih

    Balas
    • 68. dianing  |  Juli 7, 2010 pukul 7:25 am

      Biasa mas Ghufron sedang menyelesaikan novel. Ya, makasih.

      Balas
  • 69. Mustafa Mura  |  Juli 1, 2010 pukul 8:10 am

    Assalamu’alaikum…
    Salam kenal, aku kesini untuk mencuri inspirasi… bolehkan….

    Balas
    • 70. dianing  |  Juli 7, 2010 pukul 7:26 am

      Waalaikumsalam, he he…silahkan. Semoga bisa menginspirasi. Makasih, salam kenal juga.

      Balas
  • 71. parman  |  Agustus 5, 2010 pukul 6:03 pm

    ass,wr,wb.

    saya sangat tertarik dengan tulisan2 kamu. pokoknya sangat bagus.
    selamat berkarya terus semoga kamu tambah sukses dan menghasilkan karya2 yg lebih bagus lagi.

    Balas
    • 72. dianing  |  Agustus 13, 2010 pukul 1:36 am

      Waalaikumsalam, terimakasih apresiasi dan supportnya mas Parman. Amin.

      Balas
  • 73. amru  |  Agustus 29, 2010 pukul 8:08 am

    Salam dari jauh ditengah belantara sumbawa yang mengerikan!seandainya itu bisa dinukilkan dalam tulisan2!
    Berharap kamu menyentuh keajaiban di sini
    Salam aku suka semua tentangmu!

    Balas
    • 74. dianing  |  September 3, 2010 pukul 2:50 pm

      Terimakasih Bang Amru, waah jadi ingin jalan-jalan ke Sumbawa, dan mencari tahu tentang Sumbawa. Salam.

      Balas
  • 75. advent  |  Oktober 18, 2010 pukul 4:34 am

    Selamat ya mbak atas karya2nya… meskipun saya kurang hobi membaca novel tapi saya bangga…

    Balas
  • 76. sdit permata hati  |  November 29, 2010 pukul 1:10 am

    mb’dianing saya oarng batabng dan dulu sering mengikuti karya m’dianing yang di muat di majalah KRIDA? dulu sekali..sekarang ga pernah lagi mba..sekarang ga nyangka jadi terkenal..saya ikut seneng ada orang batang yang bagus menulis…KAPAN BAGI-BAGI ILMU DENGAN PUTRA DAERAH MBA..SAYA KEMARIN MEMBUAT ACARA LOMBA MADING DAN MENULIS CERPEN SAMA ADA WORK SHOP PENULISAN CERPEN YANG NGISI MBA AFIFAH AFRA DARI SOLO…

    Balas
    • 77. dianing  |  Desember 1, 2010 pukul 3:42 am

      Oh ya? Waah Batange endi? ya, lama saya nggak menulis di Krida. Sekarang lebih ke novel dan artikel. Maturnuwun ya…

      Balas
    • 79. dianing  |  Desember 12, 2010 pukul 12:22 pm

      Terimakasih mba Ghiska, sudah mengikuti novel Sintren di Republika. Salam hangat.

      Balas
  • 80. sugeng  |  Desember 20, 2010 pukul 6:22 am

    Karya mbak luar biasa mbok kapan kapan ngisi ceramah untuk masyarakat Mbatang di Jakarta.
    terima kasihl
    sugeng
    02195277441

    Balas
    • 81. dianing  |  Desember 25, 2010 pukul 1:49 pm

      Waah, saya senang banget jika punya kesempatan untuk itu. Bukan ceramah kali mas Sugeng, berbagi gitu saja istilahnya, hehe. Makasih yaa… ini hp saya 0812 809 0871

      Balas
  • 82. jacob ereste  |  Maret 1, 2011 pukul 6:38 am

    Saya suka, mohon infonya jika ada yang patut kuketahui. Salam kreatif dan hangat

    Balas
    • 83. dianing  |  Maret 3, 2011 pukul 12:18 pm

      Info dari saya mas Jacob, saya sudah memiliki empat novel, Sintren, Weton Nawang serta Perempuan Mencari TUhan. Buku terbaru Gossplicious. Trims.

      Balas
  • 84. Najib Al MAhbub  |  Maret 23, 2011 pukul 3:10 pm

    Sungguh katrok dan kuper saya ini, ternyata banyak orang terkenal yang berasal dari Pekalongan dan Batang termasuk mbak Dianing. Kapan-kapan bisa ngangsu kaweruh sama mbak ya. Saya punya kakak di Pondok petir juga. Rumahnya dekat Bengkel Bangkit Motor deka t pula dengan komplek Arhat. SAlam kenal ya Mbak… Maturnuwun

    Balas
    • 85. dianing  |  Maret 26, 2011 pukul 4:50 pm

      Maturnuwun mas Najib. Arhat? Cedak banget iku mbek nggonku. Iya, salam kenal juga. Makasih.

      Balas
  • 86. firmandaeva  |  November 4, 2011 pukul 2:47 pm

    Profil nyemangati diriku mba’. salam pena..:)

    Balas
  • 87. sardono syarief  |  Februari 6, 2012 pukul 3:58 pm

    Membaca novel “Sintren” karya Mbak Dianing, sungguh luar biasa! Kagum sekali aku, Mbak!
    Salam kenal dari saya, orang Pekalongan.

    Balas
    • 88. dianing  |  Februari 8, 2012 pukul 1:11 pm

      Maturnuwun, sampun baca Sintren. Terimakasih juga atas apresiasinya. Oh, nek ngono tonggo to mbek aku. Inggih salam kenal juga. Maturnuwun mas Sardono.

      Balas
  • 89. sastrabocah  |  Februari 9, 2012 pukul 5:36 pm

    inggih, matur nuwun sami-sami, mbak.

    Balas
  • 90. jawahir m  |  Agustus 2, 2012 pukul 11:34 pm

    Saya dapat kabar dari Gunoto Saparie, Dianing produktif dan kreatif sekarang. Kalau pulang kampung jangan lupa mampir ke Semarang. Salam sastra

    Balas
    • 91. dianing  |  Oktober 12, 2012 pukul 3:58 am

      Insyaallah Pak Djawahir, kalau pulang ke Batang nanti, ingin sekali main ke rumah sekaligus ngumpul sama teman-teman di Semarang.

      Balas
  • 92. sardono syarief  |  Agustus 3, 2012 pukul 4:29 pm

    Benar apa yang dikabarkan oleh Sdr. Gunoto Saparie. Mbak Dianing memang luar biasa!

    Balas
    • 93. dianing  |  Oktober 12, 2012 pukul 3:58 am

      Maturnuwun pak Sardono.

      Balas
  • 94. ruangimaji  |  November 10, 2012 pukul 2:10 am

    mudah-mudahan masih ingat…

    Balas
  • 95. Ahmad  |  Desember 12, 2012 pukul 7:19 am

    Salam kenal, sekedar bertamu 🙂

    Balas
    • 96. dianing  |  Januari 18, 2013 pukul 3:44 am

      monggo.

      Balas
  • 97. pijar88  |  Januari 6, 2013 pukul 1:27 pm

    Salam Kenal mbak? Baca biodatanya kok Lahir di Batang, apakah Batang Pekalongan..? Waduh kalo begitu tetangga juga ternyata. Saya habis membaca salah satu tulisan mbak Dianing di Kompasiana, tulisannya sangat menggugah dan menginspirasi mbak. Kebetulan saya juga hobi menulis, tapi baru terlecut akhir-akhir ini untuk lebih serius melakukan kegiatan menuis. Satu novel saya terbit akhir desember 2012 dengan judul 4 Tahun Tinggal Di Rumah Hantu.
    Ijin mengikuti blognya ya mbak, saya turut ngangsu kawruh melalui blog ini, terimakasih.

    Balas
    • 98. dianing  |  Januari 18, 2013 pukul 3:20 am

      Salam kenal juga, iya saya lahir di Batang, dekat Pekalongan. Maturnuwun.

      Balas
    • 99. dianing  |  April 12, 2013 pukul 3:22 am

      Salam kenal juga, ya Silahkan, terimakasih mau berkunjung ke sini. Batangnya mana yaa 🙂

      Balas
  • 100. sucii synk agung  |  Oktober 25, 2013 pukul 4:24 pm

    alhmdulillah nemuin emailx mbak dianing 🙂

    novelnya bgus mbak saya suka .

    Balas
  • 101. Anonim  |  Agustus 13, 2016 pukul 2:22 pm

    Assalamu’alaikum. Mbak, ada salam dari Dinullah Rayes. Beliua menanyakan keberadaan dan nomor kontak.

    Balas

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed