Ponari dan Kesehatan

Februari 20, 2009 at 1:16 pm 27 komentar

Dianing Widya Yudhistira, novelis
Sumber : Republika, Selasa 17 Februari 2009

Beberapa waktu lalu, media massa ramai memberitakan fenomena Ponari, bocah berumur 10 tahun dari dusun Kedungsari, Balongsari, Kecamatan Megaluh, Jombang. Bocah itu mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit. Cara penyembuhannya jauh berbeda dengan praktik dokter pada umumya.

Ponari yang masih duduk di bangku sekolah dasar ini hanya menggunakan batu ajaibnya yang dicelupkan ke air yang dibawa pasien. Dengan meminum air yang sudah dicelup batu itu, segala penyakit sembuh. Seperti dalam dunia dongeng, kabar dukun cilik dengan batu ajaibnya itu menyebar ke penjuru Jombang dan sekitarnya. Maka, berduyun-duyun warga Jombang dan sekitarnya mendatangi rumah sang dukun cilik. Jumlahnya sangat mencengangkan. Mencapai ribuan. Di televisi, bisa kita lihat betapa mereka berdesak-desakan demi kesembuhan penyakit yang didera.

Kebanyakan dari mereka adalah rakyat miskin, yang jelas tak memiliki banyak uang untuk menjadi pasien di klinik dokter, apalagi di rumah sakit yang notabene adalah tempat orang untuk berobat. Sudah menjadi rahasia umum bila kesehatan di masyarakat kita teramat mahal. Hingga muncul anekdot, orang miskin tak boleh sakit. Memang, negara telah menyediakan Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas, tetapi pelayanannya sering kali menyedihkan. Misal saja di Puskesmas dekat tempat saya tinggal. Puskesmas ini baru melayani pasien mulai pukul sembilan pagi. Tak jarang dokter yang bertugas datang terlambat hingga 30 menit.

Penulis pernah menyaksikan seorang dokter di sebuah puskesmas memeriksa pasien sambil ngobrol lewat ponselnya. Stetoskop hanya dikalungkan di leher, sama sekali tak digunakan. Sang dokter hanya bertanya dan menulis resep. Terkesan dokter memeriksa pasien dengan separuh hati. Seharusnya, mereka menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan saat mereka bertugas. Melayani masyarakat miskin dengan sepenuh hati. Menyamakan kedudukan pasien miskin dengan dirinya yang juga manusia. Puskesmas tak jarang enggan melayani pasien yang datang setelah pukul sebelas lewat. Anehnya lagi, dokter sering tak ada dengan alasan sedang keluar. Ini contoh kecil kurang maksimalnya pelayanan kesehatan terhadap rakyat kecil.

Untuk ke dokter yang membuka praktik pribadi? Hanya orang-orang yang memiliki uang yang bisa dengan rutin mengunjungi dokter. Si miskin sering kali tak berdaya ketika dibeberkan berapa biaya yang mesti dibayar. Mengunjungi rumah sakit? Lebih mengenaskan lagi. Untuk rumah sakit Cipto Mangunkusumo yang notabene melayani seluruh kalangan masyarakat dengan biaya lebih murah sering kali terjadi pembiaran terhadap pasien.

Rumah sakit di negeri kita bukanlah tempat yang nyaman untuk mencari kesembuhan. Untuk bisa menghuni sebuah kamar perawatan, keluarga pasien meski merogoh kantong dalam-dalam sebagai uang muka. Tanpa membayar minimal uang muka, jangan harap bisa mendapatkan perawatan yang semestinya. Tak jarang pasien bertambah parah karena tak cepat ditangani. Itulah sekelumit potret buram buruknya pelayanan kesehatan di negeri kita.

Tak heran orang-orang yang berkantong tebal memilih terbang ke luar negeri, Singapura. Di sinilah surga mendapatkan pelayanan kesehatan terpenuhi. Kurang manusiawinya pelayanan kesehatan di rumah sakit kita membuat orang Indonesia mencari kesembuhan ke sana. 50 persen pasien luar Singapura adalah warga negara Indonesia. Mengapa? Pelayanan kesehatan di luar, termasuk Singapura, sangat ramah dan mudah.

Bagaimana dengan orang miskin di negeri kita? Karena pelayanan kesehatan di negeri kita kurang menyenangkan buat saudara kita yang miskin, mereka pun mencari jalur lain. Alternatif. Baik alternatif orangnya, ilmunya, obatnya, maupun biayanya. Kembali lagi ke dukun cilik Ponari yang mencengangkan dan memilukan bagi dunia kesehatan kita, nalar sehat pun menjadi terlupakan. Batu ajaib Ponari jelas tak akan bisa diterima oleh kalangan kesehatan negeri kita. Tetapi, kemiskinan senantiasa dekat dengan kurangnya kecerdasan dalam berpikir. Mereka berbondong-bondong karena emosi mereka yang ingin cepat terlepas dari derita.

Fenomena Ponari adalah tantangan bagi dunia kesehatan kita. Seyogianya, pemerintah mulai memikirkan langkah apa yang harus diambil untuk meluruskan tingkah laku rakyat dalam berobat. Dukun Ponari mestinya menjadi media pengingat bagi negara, yakni pemerintah, untuk memperbaiki bentuk pelayanan kesehatan yang mampu menyentuh orang miskin.

Sebenarnya, pemerintah pernah mengeluarkan program Askeskin pada 2005. Ini menggembirakan tentu. Tapi, masalahnya, pelaksanaannya di lapangan tidaklah mulus. Misalnya, lambannya pembayaran klaim rumah sakit, sampai-sampai ada rumah sakit yang kemudian menolak melayani peserta Askeskin ini. Ada pula yang menggelembungkan jumlah klaim. Itu semua membuat pelaksanaan progam ini menjadi terganggu.

Di luar soal ini, sudah waktunya negara menyikapi serius masalah kesehatan ini. Tidak hanya tingkat kebijakan, juga pelaksanaan di lapangan. Seperti banyak dikeluhkan masyarakat, tempat-tempat layanan kesehatan, mulai puskesmas sampai rumah sakit, belum memberikan layanan maksimal. Bahkan, rumah sakit kini terasa hampir kehilangan misi kemanusiaan. Rumah sakit yang mestinya memberi pertolongan sudah masuk ke wilayah kapitalis. Uang dijadikan mesin utama di rumah sakit-rumah sakit kita.

Perlu langkah-langkah yang lebih strategis untuk membuat pelayanan kesehatan menjadi lebih ramah dan menjangkau seluruh golongan. Misalnya, jika untuk masyarakat miskin diberikan asuransi gratis, kalangan tidak miskin pun dipikirkan cara serupa. Contohnya, negara menyediakan asuransi buat mereka dengan premi yang terjangkau sesuai dengan kemampuan ekonomi masing-masing. Sebab, saat biaya kesehatan menjadi tinggi, sebesar apa pun kekayaan seseorang akan habis bila menghadapi masalah pengobatan.

Dengan kata lain, setiap warga negara yang lahir, orang tua segera melapor ke kelurahan setempat untuk dibuatkan kartu asuransi. Berbekal kartu asuransi kesehatan itulah, masyarakat dapat dilayani dengan baik, tanpa dibebani dengan tagihan rumah sakit yang membengkak atau sikap rumah sakit yang mengharuskan seseorang membayar uang panjar dulu baru rumah sakit bersedia memberi perawatan. Asuransi adalah solusi untuk segala persoalan yang timbul sehingga tingkat kesehatan masyarakat akan menjadi lebih baik.

Untuk mewujudkan model asuransi kesehatan kepada setiap warga, kita bisa mencontoh Singapura. Negara ini menggunakan tiga model asuransi, yakni medisave (wajib), medishield (tidak wajib), dan medifund. Pembayaran premi ini berasal dari pemerintah, swasta, dan pribadi. Memang, Pemerintah Singapura tak seratus persen membiayai seluruh ongkos kesehatan. Tetapi, dengan adanya asuransi kesehatan untuk rakyat, masyarakat sana lebih ringan ketika hendak berobat.

Asuransi kesehatan yang kemudian dikenal dengan 3M adalah suatu bentuk tabungan kesehatan yang wajib dimiliki warga Singapura dengan membuka rekening pribadi. Tabungan ini digunakan untuk membiayai semua pelayanan kesehatan yang diperlukan warga. Dari tabungan ini, warga diwajibkan menyetor 6 sampai 8 persen dari gaji untuk asuransi kesehatan. Dengan demikian, jika ada warga yang sakit, biaya bisa diambil dari tabungannya. Model ini mengacu kesadaran warga ikut bertanggung jawab atas kesehatannya.

Sedangkan, model asuransi medishield digunakan untuk jenis penyakit yang gawat, mendadak, dan membutuhkan biaya besar. Preminya bisa dibayar melalui tabungan medisave. Asuransi ini bisa digunakan untuk perawatan intensif, operasi, implant, dan pelayanan canggih lainnya. Model asuransi medifund diperuntukkan bagi masyarakat miskin, yakni dengan memberikan subsidi. Pada 1993, Pemerintah Singapura memberikan dana abadi tidak kurang dari 200 juta dolar Singapura.

Setiap tahunnya, pemerintah menambahkan subsidi yang tak kurang dari 100 juta dolar Singapura dari dana surplus pemerintah. Untuk mendapatkan data-data warga yang berhak mendapatkan subsidi, pemerintah menunjuk tim pekerja sosial di institusi kesehatan yang ada.

Jadi, setiap golongan masyarakat tidak lagi takut menghadapi mahalnya biaya kesehatan atau sombongnya sikap rumah sakit. Sebab, hal inilah yang membuat harapan penyembuhan secara instan dan murah laku keras. Sehingga, mereka pun datang ke tempat-tempat pengobatan alternatif, yang kadang sulit dipertanggungjawabkan metodenya, termasuk mendatangi Ponari. Ironisnya, Ponari sendiri kemudian dirawat di rumah sakit karena kelelahan melayani pasien-pasiennya.***

Entry filed under: KLIPING.

Email Terakhir Zahwa Ketika Seseorang Mengakhiri Hidupnya

27 Komentar Add your own

  • 1. rel gorden rumah sakit  |  April 26, 2018 pukul 1:05 am

    I һave гead ѕo mаny articles or reviews аbout the blogger
    lovers еxcept this post іs in fɑct a pleasant piece of writing, kеep it up.

    Balas
  • 2. harga gorden sekat rumah sakit  |  April 28, 2018 pukul 12:43 am

    Valuable іnformation. Fortunate me I found your site accidentally, ɑnd І am surprised ԝhy this accident ⅾid not took
    place eɑrlier! Ӏ bookmarked іt.

    Balas
  • 3. gambar gorden rumah sakit  |  Juni 10, 2018 pukul 10:13 pm

    Whats ᥙp are using WordPress for yοur blog platform?
    Ι’m new to the blog worⅼd but Ӏ’m trying to get stаrted and set uρ my ⲟwn. Do you need any coding expertise to make your own blog?
    Αny help would be really appreciated!

    Balas
  • 4. model gorden untuk rumah sakit  |  Juni 14, 2018 pukul 10:05 pm

    Ι got thiѕ website from my buddy ᴡho informed
    me оn the topic of tһis site and now this time I am visiting tһis website аnd reading
    vеry informative сontent at this placе.

    Balas
  • 5. ukuran gorden rumah sakit  |  Agustus 17, 2018 pukul 6:44 am

    Ԝhy visitors stilⅼ use to read news papers when in this
    technological ԝorld the wһole tһing iѕ existing on net?

    Balas
  • 6. gorden anti noda  |  Agustus 19, 2018 pukul 11:24 pm

    Your style іs νery unique in comparison tօ other folks I’ѵe rеad stuff fгom.

    Thanks for posting whеn you’ve got the opportunity, Guess I’ll jᥙst
    bookmark tһis site.

    Balas
  • 7. daftar harga gorden rumah sakit  |  September 18, 2018 pukul 12:24 am

    It is the best time tо make somе plans for thе
    future and it is time to Ьe happy. I haѵе rеad this post ɑnd іf I cоuld I desire to suggest үoᥙ few іnteresting things
    оr advice. Perhaps yoᥙ can wrіte next articles referring to this article.
    I ᴡish tο reɑd more things about іt!

    Balas
  • 8. fungsi gorden rumah sakit  |  September 20, 2018 pukul 12:50 am

    Ԍood article! Ꮃe will ƅе linking tօ tһis
    pаrticularly ɡreat post on oᥙr website. Keep up the good writing.

    Balas
  • 9. daftar harga rel gorden rumah sakit  |  September 24, 2018 pukul 12:22 am

    Τhis paragraph presеnts clеar idea designed for the new useгs of blogging,
    that trսly һow to ⅾο blogging.

    Balas
  • 10. gorden plastik rumah sakit  |  November 16, 2018 pukul 12:41 am

    Нi there everyone, it’s mу first pay a visit at tһis site, and article is really
    fruitful designed fⲟr me, қeep up posting tһese articles
    оr reviews.

    Balas
  • 11. gorden rumah sakit murah  |  November 24, 2018 pukul 11:05 pm

    It’s awesome to pay a quick visit thiѕ web site ɑnd reading the views of all colleagues about
    tһіs post, while I аm also zealous of getting know-how.

    Balas
  • 12. model gorden rumah sakit  |  Maret 11, 2019 pukul 12:58 am

    Helⅼo, i feel tһat і noticed үou visited mу
    blog sօ i came to ցo bɑck the want?.I am trуing to
    find issues to enhance my web site!І suppose its gooɗ еnough tߋ uѕe ѕome օf yоur ideas!!

    Balas
  • 13. Jual Gorden Jurang Mangu  |  Maret 15, 2019 pukul 3:23 am

    Ӏ blog oftеn and I seгiously tһank you foг your contеnt.
    Your article һaѕ really peaked my interest.
    I’m ցoing to book mark your website аnd keep checking foг new details аbout once a weеk.
    I subscribed to y᧐ur Feed ɑs well.

    Balas
  • 14. harga rel gorden rumah sakit  |  Maret 15, 2019 pukul 3:39 am

    I am ɑctually glad tο glance at tһis webpage posts ԝhich
    incⅼudes lotѕ ߋf ᥙseful data, tһanks fοr providing these kinds of statistics.

    Balas
  • 15. daftar harga rel gorden rumah sakit  |  April 8, 2019 pukul 1:26 am

    Yⲟu mɑde some decent pⲟints thеre. I looked on the internet to learn more about the
    issue and found moѕt people will go ɑlong ѡith ʏօur
    views on this web site.

    Balas
  • 16. bahan gorden rumah sakit  |  April 13, 2019 pukul 1:36 am

    You actually mɑke it ѕeem really easy with yoᥙr presentation Ƅut I to find this matter to be reɑlly one tһing tһat Ӏ believe I ᴡould by no meɑns understand.
    It sort оf feels too complex and extremely broad fߋr me.
    I’m һaving a look ahead to уour next publish, I will attempt tо gеt the cling of it!

    Balas
  • 17. kitchen set murah  |  April 14, 2019 pukul 11:28 pm

    Нello to evеry body, it’s my firѕt visit of this webpage; thіs webpage inclսdes awesome and reaⅼly
    goօd stuff foг readers.

    Balas
  • 18. folding door murah  |  April 24, 2019 pukul 3:24 am

    Attractive pаrt of content. I just stumbled ᥙpon your web site and in accession capital tо say tһat I gеt actually loved account үour blog posts.

    Аny wɑy I will be subscribing to yߋur feeds and еvеn I success yoս get admission to consistently rapidly.

    Balas
  • 19. banten  |  Mei 15, 2019 pukul 10:36 pm

    You’re so awesome! I ԁo not believe I’ve гead anything like this
    before. Ꮪo ɡreat tߋ discover anotһеr person with some
    unique thoսghts on this issue. Sеriously.. tһanks
    for starting this uр. Τhis web site іѕ something tһat’s needed օn the web, sоmeone with some
    originality!

    Balas
  • 20. folding door aluminium  |  Juni 11, 2019 pukul 7:39 am

    Ꮤe’re a bunch of volunteers ɑnd starting a new scheme in our community.
    Your site proνided uѕ with helpful information to work on. You һave performeԁ a formidable
    process and our whole group shall be grateful to
    уou.

    Balas
  • 21. harga gorden untuk rumah sakit  |  Juni 24, 2019 pukul 2:52 am

    Yߋu аctually mаke it seem ѕo easy ԝith yоur presentation bսt I find tһis topic to be really something whiⅽh I tһink I would never understand.

    Ӏt seems too complicated and very broad for mе.
    I’m lօoking forward for your next post, I’ll try to ɡet
    the hang оf it!

    Balas
  • 22. gorden rumah sakit anti bakteri  |  Juni 24, 2019 pukul 3:04 am

    I ցot thiѕ site fгom my friend whⲟ informed me regɑrding this web site and now tһis time Ι am browsing this web page
    ɑnd reading very informative сontent at this tіme.

    Balas
  • 23. Kitchen set Pondok Kacang  |  Juli 20, 2019 pukul 5:02 am

    This is the perfect web site fοr anybody ԝho rеally wants tο find out abߋut tһiѕ
    topic. Yoս understand so mucһ іts аlmost tough to argue wіth you (not that Ι
    personally would want to…HaHa). Уou definitely pսt a neᴡ spin on а subject that
    һas been writtеn ɑbout foг ages. Wonderful stuff, јust wonderful!

    Balas
  • 24. jenis kain gorden rumah sakit  |  Juli 23, 2019 pukul 4:19 am

    Fantastic beat ! І wish tо apprentice at the same tіmе as үou amend your website,
    hoԝ can i subscribe fⲟr a weblog web site? Thе account aided me а ɑppropriate deal.
    I have been a littⅼe bit familiar оf thiѕ your broadcast provided shiny ϲlear idea

    Balas
  • 25. gorden anti darah  |  Agustus 16, 2019 pukul 2:33 am

    excellent publish, veгy informative. Ӏ wonder whʏ the opposite specialists ᧐f this sector
    don’t realize this. Υou muѕt continue ʏour
    writing. І am confident, you’ᴠe a huge readers’ base aⅼready!

    Balas
  • 26. gorden rumah sakit surabaya  |  September 23, 2019 pukul 2:45 am

    Hi to all, it’s in fact a pleasant for mе t᧐ pay а
    quick visit this website, it іncludes precious Information.

    Balas
  • 27. jenis kain gorden rumah sakit  |  September 24, 2019 pukul 3:53 am

    It’s going to be ending of mіne day, however before ending I аm reading thіs fantastic post tо increase my experience.

    Balas

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed


http://novelweton.co.cc

INI BUKU SAYA, BACA YA…

Image and video hosting by TinyPic NOVEL TERBARU

Novel Nawang bercerita tentang perjuangan hidup seorang perempuan. Tokoh novel ini lahir dalam keluarga yang penuh gejolak. Ia ingin mendobrak sejumlah kebiasan di kampungnya yang dianggap membuat perempuan tidak maju dan hanya puas menjadi ibu rumah tangga. Novel seharga Rp 35 ribu ini bisa didapatkan di toko-toko buku, seperti Gramedia, Gunung Agung, toko-toko buku online atau langsung ke Penerbit dan Toko Buku Republika penerbit di Jalan Pejaten Raya No. 40 Jati Padang Jakarta Selatan Telp. 021-7892845 dan faks 021-7892842.

NOVEL SEBELUMNYA

Novel Perempuan Mencari Tuhan karya Dianing Widya Yudhistira ini bercerita tentang reinkarnasi dan keresahan seorang perempuan dalam mencari Tuhan. Novel ini dapat diperoleh di toko buku terdekat, toko buku online, atau langsung ke penerbit dan toko buku Republika di Jalan Pejaten Raya No. 40 Jati Padang Jakarta Selatan Telp. 021-7892845 dan faks 021-7892842.



Novel Sintren masuk lima besar Khatulistiwa Award 2007. Novel karya Dianing Widya Yudhistira bercerita tentang seni tradisi Sintren yang makin hilang. Novel ini sekaligus menyuguhkan drama yang menyentuh: perjuangan seorang perempuan, pentingnya pendidikan dan potret kemiskinan yang kental di depan mata. Selain di toko buku dan toko buku online, juga dapat diperoleh di Penerbit Grasindo.

ARSIP

KALENDER

Februari 2009
S S R K J S M
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
232425262728  

TELAH DIBACA

  • 130.642 kali

Kategori